
Jakarta, Juli 2024 – Program pelatihan tentang Digital yang diselenggarakan pada hari Sabtu, 20 Juli 2024 dilakukan oleh Wiyatamandala School of Business dan disponsori oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Acara yang dihadiri para Guru – guru dari beragam sekolah SMA/SMK/Sederajat di wilayah Jakarta Utara, Jakarta Pusat dan Jakarta Barat ini salah satunya adalah bentuk sosialisasi sekaligus pemberian informasi oleh OJK terkait banyaknya masyarakat yang terjerat Pinjaman Online (Pinjol) Ilegal maupun Investasi Bodong, khususnya untuk para Guru yang sangat rentan terjerat masalah tersebut. Sehingga, memulai bisnis dapat mencegah terjadinya kejadian tersebut.

Acara ini dihadiri 70 peserta kurang lebih dari 30 sekolah – sekolah yang juga binaan dari Wiyatamandala School of Business. Diawali oleh sambutan dari perwakilan tuan rumah yaitu Bapak Randy Kuswanto, S.E., M.Acc (Wakil Ketua 1 Bid. Akademik) dan juga Bapak Michael Petra Pattipeilohy, S.I.Kom (Marketing Team Leader Wiyatamandala), selanjutnya ada Ramah Tamah dengan Makan Siang Bersama untuk para pembicara dan peserta.

Sesi pertama dimulai dengan pemaparan materi dari Bapak Aditya Burhan, S.E., M.M. (Kepala Bagian Pembina Kewirausahaan) yang menyampaikan bahwa memulai bisnis bisa dimulai dengan proses pencarian ide bisnis hingga realisasi nya saat ini sudah jauh lebih mudah daripada 10 atau 20 tahun yang lalu. Artificial Intelligences (AI) telah mengubah semua paradigma tentang sulitnya memulai bisnis, menjadi lebih mudah dan efisien. Walaupun, menurut beliau AI ini hanyalah sekedar “alat” yang digunakan untuk memudahkan, bukan berarti manusia bergantung 100% terhadap AI tersebut. Pak Aditya menambahkan bahwa beberapa perangkat AI seperti Gemini, Chat GPT dsb dapat digunakan secara baik apabila prompt atau perintah dari pengguna nya jelas dan detail. Beliau mencontohkan beberapa cara mengenai pembuatan workflow bisnis, ide sampai pembuatan logo sudah bisa dibantu dengan AI.

Sesi kedua pembahasan nya masih terkait penggunaan AI namun lebih spesifik lagi saat dilakukan untuk promosi produk yang istilah populernya adalah Digital Marketing. Materi ini disampaikan oleh Ibu Liestyaningrum R.W.P., S.E., M.M. (Dosen Manajemen Bisnis dan Digital Marketer UMKM). Fitur iklan yang ada di media sosial seperti Facebook, Instagram, Tiktok dsb sudah bisa digunakan untuk berbagai program pemasaran produk secara online agar produk semakin dikenal luas dan menjangkau calon customer yang tepat sasaran. Penggunaan AI juga bisa menjadi alat analisa sebelum memuat konten yang sesuai dengan kategori pasar yang dituju.

Lalu pada sesi terakhir ada penyampaian dari Bapak Aidil Wicaksono, M.M. (Managing Director Kaizen Room). Beliau menyampaikan bahwa Kaizen Room adalah platform untuk training Pengembangan Diri yang didalamnya banyak sekali kegiatan baik itu indoor atau outdoor yang bisa dimanfaatkan oleh pekerja maupun guru – guru yang menginginkan perubahan terhadap menghadapi era Digital. Program pelatihan yang beragam telah disediakan oleh Kaizen Room bekerjasama dengan Wiyatamandala School of Business. Penyampaian materi diakhiri dengan tanya jawab antara peserta dan pemateri.
AI dapat menjadi jembatan bagi masyarakat dalam membantu mewujudkan ide – ide namun itu hanyalah alat yang memudahkan, bukan penentu keputusan. Semua kembali lagi kepada pengguna nya, manusia itu sendiri.
Penulis: Tim Berita WYM